CONTOH RPP PPKn Kelas VII Bab 1 Pertemuan ke 3
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Sekolah : SMP Negeri 1 Kalipare
Mata Pelajaran :
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn)
Kelas/Semester : VII/Satu
Materi Pokok :
Berkomitmen terhadap Pancasila sebagai Dasar Negara
Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (3 JP)
A.
Kompetensi Inti
1.
Menghargai
dan menghayati ajaran agama yang dianutnya.
2.
Menghargai
dan menghayati perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan
pergaulan dan keberadaannya.
3.
Memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan
kejadian tampak mata.
4.
Mencoba,
mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranahabstrak(menulis, membaca, menghitung,
menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber
lain yang sama dalam sudut pandang/teori.
B.
Kompetensi Dasar dan Indikator
No.
|
Kompetensi Dasar
|
Indikator
|
1.
|
1.1 Menghargai
perilaku beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia dalam
kehidupan di sekolah dan masyarakat.
|
1.1.1 Berperilaku beriman dan bertakwa
sebagai wujud pengamalan Pancasila.
1.1.2Bersyukur atas penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
|
2
|
2.1 Menghargai semangat komitmen kebangsaan
seperti yang ditunjukkan para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila sebagai
Dasar Negara.
|
2.1.1 Percaya diri sebagai
perwujudan semangat para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila.
2.1.2 Berperilaku tanggung jawab di sebagai perwujudan semangat para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila.
2.1.3 Berperilaku disiplin sebagai perwujudan semangat para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan Pancasila.
|
3
|
3. 1. Memahami sejarah dan komotmen para pendiri negara dalam merumuskan dan
menetapkan Pancasila sebagai dasar negara
|
3.1.1 Mendeskripsikan perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara.
3.1.2 Mendeskripsikan penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara .
3.1.3 Menunjukkan
semangat komitmen para pendiri negara dalam merumuskan dan penetapan Pancasila sebagai Dasar
Negara.
|
4.
|
4.1 Menyaji hasil telaah
tentang sejarah dan semangat komitmen para pendiri
negara
dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara.
|
4.1.1 Menyusun laporan hasil telaah perumusan Pancasila sebagai
Dasar Negara.
4.1.2 Menyajikan hasil telaah penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara .
4.1.3 Menyajikan laporan hasil telaah semangat
komitmen para pendiri
negara
dalam merumuskan dan menetapkan Pancasila sebagai Dasar Negara
|
4.8 Menyaji bentuk partisipasi
kewarganegaraan yang mencerminkan komitmen terhadap keutuhan nasional.
|
4.8.1. Menyaji praktik kewarganegaraan untuk mempertahankan Pancasila sebagai Dasar Negara
|
C.
Tujuan Pembelajaran
a)
Kompetensi
Sikap Spritual dan Sikap Sosial
1.
Melalui berdo’a bersama dalam mengawali
pembelajaran Peserta didik dapat
meyakini
Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai salah satu sila Dasar Negara
2.
Melalui berdoa’a bersama dalam mengakhiri
pembelajaran Peserta didik dapat menunjukkan rasa
syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas dirumuskannya Pancasila sebagai Dasar Negara dengan ikhlas.
3.
melalui
pembiasaan berdoa, diharapkan
berperilaku bertakwa dalam
pembelajaran dengan baik,
4.
melalui
pembiasaan berdoa, diharapkan peserta didik berperilaku bersyukur
dalam pembelajaran dengan baik,
5.
melalui
kegiatan penyajian hasil telaah, diharapkan peserta didik berperilaku
percaya diri dalam pembelajaran seperti semangat dan komitmen para pendiri pada penetapan
Pancasila sebagai dasar negara ,
6.
melalui
kegiatan pelaporan , diharapkan peserta didik berperilaku
tanggung jawab dalam pembelajaran
seperti semangat dan komitmen para
pendiri pada penetapan Pancasila sebagai dasar negara ,
7. melalui kegiatan pelaporan , diharapkan peserta didik
berperilaku disiplin dalam pembelajaran.
b)
Kompetensi
Pengetahuan dan Keterampilan
1.
Melalui kegiatan pengamatan fragmen sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 diharapkan peserta didik dapat menjelaskan tujuan pembentukan PPKI dengan benar,
2.
Melalui kegiatan pengamatan fragmen sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan keanggotaan PPKI dengan benar,
3. Melalui kegiatan pengamatan fragmen sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 peserta
didik diharapkan dapat menjelaskan alasan perubahan sila 1 rumusan dasar negara
Piagam Jakarta saat penetapan dasar negara oleh PPKI dengan benar,
4. Melalui kegiatan pengamatan fragmen sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945
peserta didik diharapkan dapat membedakan rumusan dasar
negara dalam Piagam Jakarta dengan Pembukaan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dengan benar,
5.
Melalui kegiatan menggali informasi dari berbagai sumber, peserta didik
diharapkan dapat menyusun laporan hasil telaah tentang penetapan Pancasila sebagai dasar negara
6.
Melalui kegiatan diskusi peserta didik diharapkan dapat menyajikan hasil telaah tentang penetapan Pancasila sebagai dasar negara
7.
Melalui bimbingan guru siswa dapat membuat
Laporan hasil diskusi tentang
penetapan Pancasila sebagai dasar negara
8.
Melalui Bimbingan guru siswa dapat
memposting Laporan hasil diskusi dalam website sekolah
D.
Materi Pembelajaran
Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara
a.
Tujuan pembentukan PPKI
Kekalahan Jepang
dalam Perang Dunia II membuka kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk
mempersiapkan kemerdekaan bangsa Indonesia atas dasar prakarsa bangsa Indonesia
sendiri. Pada tanggal 7 Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan oleh Jepang. Sebagai
gantinya dibentuklah Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang
beranggotakan 21 orang. PPKI diketuai oleh Ir. Soekarno dan wakilnya Drs. Moh.
Hatta. PPKI yang dibentuk oleh Jepang kemudian ditambah anggotanya menjadi 27
orang. Perubahan keanggotaan PPKI memiliki nilai strategis karena PPKI murni
dibentuk bangsa Indonesia untuk mempersiapkan kelahiran Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan kesan bahwa PPKI bentukan Jepang hilang.
Tujuan dibentuknya
PPKI antara Lain:
1.
Melanjutkan tugas BPUPKI
2.
Mempersiapkan Kemedekaan Republik Indonesia
3.
Membentuk pemerintahan dengan mengangkat
presiden dan wakil Presiden
4.
Mengesahkan Rancangan UUD menjadi UUD RI
b.
Keanggotaan PPKI
Coba kalian cari
informasi lebih lanjut siapa saja anggota PPKI, dari mana asal mereka, apakah
keanggotaan PPKI mencerminkan keterwakilan rakyat Indonesia ?
c. Alasan perubahan sila 1 rumusan dasar negara Pagam Jakarta saat penetapan
dasar negara oleh PPKI
Pada tanggal 17
Agustus 1945, bangsa Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya ke seluruh
dunia. Keesokan harinya, tanggal 18 Agustus
1945 PPKI
melaksanakan sidang. Hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus 1945 menetapkan 3
(tiga) hal:
1. Menetapkan UUD Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
2. Memilih Presiden
dan Wakil Presiden, yaitu Ir Soekarno dan Moh
Hatta.
3. Membentuk sebuah
Komite Nasional, untuk membantu Presiden.
Salah satu
keputusan sidang PPKI adalah mengesahkan Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, yang dalam Pembukaan Alinea IV mencantumkan sila-sila
Pancasila sebagai dasar negara. Perubahan penting dalam sidang ini yaitu
perubahan rumusan dasar negara yang telah disepakati dalam Piagam
Jakarta.yaitu tujuh kata setelah
Ke-Tuhanan, yang semula berbunyi “Ke-Tuhanan, dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya” diubah menjadi Ketuhanan Yang Maha Esa.
Dalam Sidang PPKI
tersebut, Moh. Hatta menyatakan, bahwa masyarakat Indonesia Timur mengusulkan
untuk menghilangkan tujuh kata dalam Piagam Jakarta, yaitu “... dengan
kewajiban menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya ...”. Usulan
tersebut disampaikan sebagai masukan sebelum sidang yang disampaikan oleh
seorang opsir Jepang yang bertugas di Indonesia Timur, yang bernama Nishijama.
Dengan jiwa kebangsaan, para pendiri negara menyepakati perubahan Piagam
Jakarta. Dengan demikian, sila pertama Pancasila menjadi “Ketuhanan Yang Maha
Esa”.
Mengenai kisah
pencoretan tujuh kata dalam Piagam Jakarta itu, M. Hatta menuturkan dalam
Memoirnya yang dikutip dalam Buku Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan
Bernegara, sebagai berikut:
“Pada sore harinya aku menerima telepon dari
tuan Nishijama, pembantu Admiral Maeda, menanyakan dapatkah aku menerima
seorang opsir Kaigun (Angkatan Laut) karena ia mau mengemukakan suatu hal yang
sangat penting bagi Indonesia. Nishijama sendiri akan menjadi juru bahasanya.
Aku mempersilahkan mereka datang.
Opsir itu yang aku
lupa namanya, datang sebagai utusan Kaigun untuk memberitahukan bahwa
wakil-wakil Protestan dan Katolik, yang dikuasai oleh Angkatan Laut Jepang,
berkeberatan sangat terhadap bagian kalimat dalam Pembukaan Undang-Undang
Dasar, yang berbunyi, “Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at Islam
bagi pemeluk-pemeluknya”.
Mereka mengakui
bahwa bagian kalimat itu tidak mengikat mereka, hanya mengenai rakyat yang
beragama Islam. Tetapi tercantumnya ketetapan seperti itu di dalam suatu dasar
yang menjadi pokok Undang- Undang Dasar berarti mengadakan diskriminasi
terhadap golongan minoritas. Jika diskriminasi itu ditetapkan juga, mereka
lebih suka berdiri di luar republik Indonesia. Aku mengatakan bahwa itu bukan
suatu diskriminasi, sebab penetapan itu hanya mengenai rakyat yang beragama
Islam.
Waktu merumuskan
Pembukaan Undang-Undang Dasar itu, Mr. Maramis yang ikut serta dalam Panitia
Sembilan, tidak mempunyai keberatan apa-apa dan tanggal 22 Juni 1945 ia ikut
menandatanganinya. Opsir tadi mengatakan bahwa itu adalah pendirian dan
perasaan pemimpin- pemimpin Protestan dan Katolik dalam daerah pendudukan
Kaigun. Mungkin waktu itu Mr. Maramis cuma memikirkan bahwa bagian kalimat itu
hanya untuk rakyat Islam yang 90% jumlahnya dan tidak mengikat rakyat Indonesia
yang beragama lain. Ia tidak merasa bahwa penetapan itu adalah suatu
diskriminasi.
Pembukaan
Undang-Undang Dasar adalah pokok dari pokok, sebab itu harus teruntuk bagi
seluruh bangsa Indonesia dengan tiada kecualinya. Kalau sebagian daripada dasar
itu hanya mengikat sebagian rakyat Indonesia, sekalipun terbesar, itu dirasakan
oleh golongan-golongan minoritas sebagai diskriminasi. Sebab itu kalau
diteruskan juga Pembukaan yang mengandung diskriminasi itu, mereka golongan
Protestan dan Katolik lebih suka berdiri di luar Republik.
Karena begitu
serius rupanya, esok paginya tanggal 18 agustus 1945, sebelum Sidang Panitia
Persiapan bermula, kuajak Ki Bagus Hadikusumo, Wahid Hasyim, Mr. Kasman Singodimedjo
dan Mr. Teuku Mohammad Hasan dari Sumatera mengadakan suatu rapat pendahuluan
untuk membicarakan masalah itu. Supaya kita jangan pecah sebagai bangsa, kami
mufakat untuk menghilangkan bagian kalimat yang menusuk hati kaum Kristen itu
dan menggantikannya dengan Ketuhanan Yang Maha Esa. Apabila suatu masalah yang
serius dan bisa membahayakan keutuhan negara dapat diatasi dalam sidang kecil
yang lamanya kurang dari 15 menit, itu adalah suatu tanda bahwa
pemimpin-pemimpin tersebut di waktu itu benar-benar mementingkan nasib dan
persatuan bangsa.” (Mohammad Hatta, 1979: 458-560 dalam Empat Pilar Kehidupan
Berbangsa dan Bernegara, Tim Penyusun, 2012: 38 – 40).
d. Perbedaan rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta dengan Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
RUMUSAN DASAR NEGARA DALAM PIAGAM JAKARTA
|
RUMUSAN DASAR NEGARA DALAM PEMBUKAAN UUD NEGARA RI TAHUN 1945
|
1.
Ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya
|
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
|
2.
Kemanusiaan yang adil dan beradab
|
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
|
3.
Persatuan Indonesia
|
3. Persatuan Indonesia
|
4.
Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
|
4.
Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
|
5.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
|
5.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
|
Rumusan sila-sila
Pancasila yang ditetapkan oleh PPKI dapat dilihat selengkapnya dalam naskah
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Rumusan
sila-sila Pancasila tersebut adalah:
1.
Ketuhanan Yang Maha Esa.
2.
Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3.
Persatuan Indonesia.
4.
Kerakyatan
yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
5.
Keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
E.
Metode Pembelajaran
Pendekatan
pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik.
Model pembelajaran discovery learning,
Metode menggunakan pengamatan, diskusi dan penugasan
F.
Media, Alat, dan Sumber Pembelajaran
1.
Media
a.
Gambar sidang PPKI tanggal 18 Agutus
1945
b.
Video atau audio
lagu-lagu nasional
c.
Video pragmen sidang
PPKI dari Teater Gamatua UGM. (http://www.youtube.com/watch?v=f_IuikaUjy4&hd=1)
2.
Alat/Bahan
a. Proyektor dan Komputer
b. Modem/ Wifi
c. Papan Pajangan
d. Kertas, karton, kardus bekas, atau koran bekas
e. Gunting dan lem
f. Alat tulis misalkan spidol, crayon, pensil warna
3.
Sumber Belajar
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Halaman 9-20
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. 2013. Buku Guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Kelas VII. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Halaman 62-66
- Ananda B. Kusuma. 1992. Risalah Sidang BPUPKI PPKI: 29 Mei 1945 – 19 Agustus 1945. Jakarta: Sekretariat Negara RI. Halaman 85-441
- Pimpinan MPR dan Tim Kerja Sosialisasi MPR Periode 2009-2014, 2012. Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara. Jakarta: Sekretariat Jenderal MPR RI . Halaman 117–146.
- Teater Gamatua Keluarga Alumni UGM. Fragmen Sidang PPKI. www.youtube.com/wacth/v=f_IuikaUjy4 : 26 Juli 2012.
- Referensi lain yang relevan
G.
Langkah-langkah Kegiatan
Pembelajaran
a. Pendahuluan (15 menit)
- Guru mempersiapkan secara fisik dan psikis peserta didik untuk mengikuti pembelajaran dengan melakukan berdoa, mengecek kehadiran siswa, kebersihan dan kerapian kelas, kesiapan buku tulis dan sumber belajar.
- Guru memberi motivasi dengan membimbing peserta didik menyanyikan lagu Garuda Pancasila.
- Guru melakukan apersepsi melalui tanya jawab atau problem solving mengenai materi perumusan dan penetapan Pancasila sebagai dasar negara.
- Guru menyampaikan kompetensi dasar dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai
- Guru membimbing peserta didik melalui tanya jawab tentang manfaat proses pembelajaran.
- Guru menjelaskan materi dan kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan peserta didik
b. Kegiatan
inti (90 menit)
Mengamati
- Guru membentuk kelas menjadi beberapa kelompok, dengan jumlah anggota empat sampai dengan lima peserta didik. Upayakan anggota kelompok berbeda dengan pertemuan sebelumnya.
- Guru meminta peserta didik mengamati tayangan video tentang sidang PPKI dan mencatat hal-hal yang penting dan yang ingin diketahui dalam gambar tersebut.
- Peserta didik menyimak penjelasan singkat guru tentang perumusan Undang-Undang Dasar.
Menanya
- Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk mengidentifikasi pertanyaan dari wacana yang berkaitan dengan penetapan Pancasila sebagai dasar negara .
- Guru dapat membimbing peserta didik menyusun pertanyaan seperti :
- Guru memberi motivasi dan penghargaan bagi kelompok yang menyusun pertanyaan terbanyak dan sesuai dengan tujuan pembelajaran.
- Guru mengamati keterampilan peserta didik secara perorangan dan kelompok dalam menyusun pertanyaan
Mengumpulkan Informasi
- Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk mencari informasi untuk menjawab pertanyaan yang sudah disusun dan menjawab pertanyaan Aktivitas1.3, dengan membaca Buku PPKn Kelas VII Bab I sub bab B.
- Guru memfasilitasi peserta didik dengan sumber belajar lain seperti buku tentang sejarah perjuangan Indonesia atau internet.
- Guru juga dapat menjadi nara sumber atas pertanyaan peserta didik di kelompok.
Mengasosiasi
- Guru membimbing peserta didik untuk mendiskusikan hubungan atas berbagai informasi yang sudah diperoleh sebelumnya,
- Guru membimbing peserta didik secara kelompok untuk menyimpulkan arti penting penetapan Pancasila sebagai dasar negara.
c. Mengkomunikasikan
- Guru membimbing Peserta didik secara kelompok menyusun laporan hasil telaah tentang proses penetapan Pancasila sebagai dasar negara
- Guru membimbing Peserta didik secara kelompok menyusun Laporan disusun berbentuk displai dengan memanfaatkan barang bekas, seperti kardus, kertas koran, dan sebagainya.
- Guru membimbing Peserta didik secara kelompok menyajikan hasil telaah di depan kelas secara bergantian, dan dilanjutkan tanya jawab dengan peserta didik lain.
d. Penutup (15 menit)
- Peserta didik aktif menyimpulkan materi pembelajaran melalui tanya jawab secara klasikal dibimbing guru.
- Peserta didik aktif melakukan refleksi proses pembelajaran, seperti pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang sudah diperoleh, manfaat pembelajaran, sikap dan rencana tindak lanjut yang akan dilakukan. Hasil refleksi ditulis dalam kertas lembaran.
- Peserta didik menyimak umpan balik dari guru atas proses pembelajaran dan hasil telaah kelompok
- Peserta didik mengerjakan tes tertulis dengan Uji Kompetensi 1.3 di Bab I Buku PPKn kelas VII.
- Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang materi pertemuan berikutnya dan tugas mengerjakan aktivitas 1.3 halaman 12.
- Guru memberi Tugas Siswa untuk memposting laporan hasil diskusi pada website sekolah
- Peserta didik secara bersama-sama berdoa dan atau memberi salam kepada guru.
H.
Penilaian
A. Penilaian
Sikap Spiritual
Teknik : observasi
Bentuk instrumen : lembar observasi
Indikator : Menunjukkan
perilaku beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia
dalam
kehidupan di sekolah dan masyarakat.
Instrumen :
LEMBAR
OBSERVASI PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/semester : VII
Pertemuan ke :
3
No
|
Nama
Peserta Didik
|
Berdoa
sebelum/sesudah kegiatan belajar
(1-4)
|
Mengucap
dan menjawab salam
(1-4)
|
Mensyukuri
Pancasila
sebagai Dasar Negara
(1-4)
|
Memelihara
hub. baik
Dengan
sesama
(1-4)
|
Nilai
(1-4)
|
1
|
||||||
2
|
||||||
3
|
||||||
4
|
||||||
5
|
||||||
dst
|
Keterangan
Penskoran :
4 = apabila selalu konsisten
menunjukkan sikap sesuai aspek sikap
3 = apabila sering konsisten
menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan
kadang-kadang tidak sesuai aspek sikap
2 = apabila kadang-kadang
konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap dan sering tidak sesuai aspek
sikap
1 = apabila
tidak pernah konsisten menunjukkan sikap sesuai aspek sikap
B. PENILAIAN
SIKAP SOSIAL
Teknik :
Observasi
Bentuk instrumen : Lembar Observasi
Indikator :
Menunjukkan sikap menghargai semangat dan komitmen kebangsaan
seperti yang ditunjukkan oleh para pendiri negara dalam perumusan dan penetapan
Pancasila sebagai Dasar Negara
Instrumen:
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP TANGGUNGJAWAB
PADA KERJA KELOMPOK
Mata Pelajaran :
PPKn
Kelas/semester : VII/1
Pertemuan ke : 3
No
|
Nama
Peserta Didik
|
Aspek A
|
Aspek B
|
Aspek C
|
Aspek D
|
Nilai
|
Predikat
|
||||
Ya
|
Tdk
|
Ya
|
Tdk
|
Ya
|
Tdk
|
Ya
|
Tdk
|
||||
1
|
|||||||||||
2
|
|||||||||||
3
|
|||||||||||
4
|
|||||||||||
5
|
|||||||||||
6
|
|||||||||||
7
|
|||||||||||
8
|
|||||||||||
9
|
Keterangan:
Aspek A = Melaksanakan tugas individu dengan baik
Aspek B =Berpartisipasi dalam Kerja Kelompok
Aspek C =Bekerja sama dengan siswa lain
Aspek D =Aktif Berperan dalam Presentasi
Penskoran:
Ya Skor 1
Tidak skor 0
LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN SIKAP
DISIPLIN
Mata Pelajaran : PPKn
Kelas/semester : VII/1
Pertemuan ke : 4 (3 jp)
No
|
Nama
Peserta Didik
|
Aspek A
|
Aspek B
|
Aspek C
|
Nilai
|
Predikat
|
|||||||||
1
|
|||||||||||||||
2
|
|||||||||||||||
3
|
|||||||||||||||
4
|
|||||||||||||||
5
|
|||||||||||||||
6
|
|||||||||||||||
7
|
|||||||||||||||
8
|
|||||||||||||||
9
|
|||||||||||||||
dst
|
|||||||||||||||
Keterangan:
Aspek A: Bersikap tertib waktu diskusi
Aspek B: Patuh pada aturan diskusi yang berlaku
Aspek C: Bertanya dan menjawab pertanyaan setelah dipersilahkan
Penskoran:
4 = Baik
3 = Cukup
2= Kurang
1 = Tidak pernah
C.
INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN
a.
Kompetensi Pengetahuan
a.
Teknik Penilaian : Tes Tertulis dan Penugasan
b.
Bentuk Instrumen : Lembar Tes Uraian dan Lembar Tugas
c.
Kisi-kisi Tes Tertulis :
No.
|
Kompetensi Dasar
|
Materi
|
Indikator soal
|
|
3
|
3. 1. Memahami
sejarah dan komotmen para pendiri negara dalam merumuskan dan
menetapkan Pancasila sebagai dasar negara
|
1.
Tujuan pembentukan PPKI
2.
Keanggotaan
PPKI
3.
Alasan perubahan sila
1 rumusan dasar negara Piagam Jakarta
4.
Perbedaan
rumusan dasar negara dalam Piagam
Jakarta dengan Pembukaan UUD
Negara Republik Indonesia Tahun 1945
|
1.
Diberikan
sebuah uraian siswa dapat Menjelaskan 3 tujuan pembentukan PPKI
2.
Diberikan
sebuah pernyataan siswa dapat menjelaskan keanggotaan PPKI
3.
Disajikan
sebuah pernyataan siswa dapat menguraikan
alasan perubahan sila 1 rumusan dasar negara Piagam Jakarta
4.
Diberikan
sebuah Tabel siswa dapat melengkapi perbedaan rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta dengan
Pembukaan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945
|
a.
Contoh Instrumen soal uraian :
1.
Pada
tanggal l 7
Agustus 1945 BPUPKI dibubarkan oleh Jepang. Sebagai gantinya dibentuklah
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sebutkan 3 tujuan
dibentuknya PPKI !
2.
Pada awalnya Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) yang beranggotakan 21 orang. PPKI, untuk menghilangkan kesan bahwa PPKI bentukan
Jepang, maka tanpa sepengetahuan jepang anggota PPKI ditambah 6 orangsehingga
menjadi 27 orang, sebutkan 27 orang
anggota PPKI tersebut !
3.
Dalam
Sidang PPKI, susunan kalimat sila I
yang berbunyi Ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya
...”
dirubah menjadi Ketuhanan yang Maha Esa. Uraikan alasan dari perubahan
kalimat tersebut !
4.
Lengkapilah
table berikut ini
RUMUSAN DASAR
NEGARA DALAM PIAGAM JAKARTA
|
RUMUSAN DASAR
NEGARA DALAM PEMBUKAAN UUD NEGARA RI TAHUN 1945
|
1.
|
1.
|
2.
|
2.
|
3.
|
3.
|
4.
|
4.
|
5.
|
5.
|
b.
Kunci Jawaban
1)
tujuan dibentuknya PPKI
1.
Melanjutkan tugas BPUPKI
2.
Mempersiapkan Kemedekaan Republik Indonesia
3.
Membentuk pemerintahan dengan mengangkat
presiden dan wakil Presiden
4.
Mengesahkan Rancangan UUD menjadi UUD RI
2)
Anggota PPKI beranggotakan 27 orang antara
lain :
- Ir. Soekarno (Ketua)
- Drs, Moh. Hatta (Wakil)
- Prof. Mr. Dr. Soepomo (Anggota)
- KRT. Rajiman Wedyodiningrat
- R.P. Soeroso
- Soetardjo Kartohadikoesoema
- Kyai Abdul WahidHasim
- Ki Bagus Hadikusumo
- Otto Iskandardinata
- Abdoel Kadir
- P. Soerjohamijoyo
- P. Poerbojo
- Dr. Mohammad Amir
- Mr.Abdul Abbas
- Mr. Mohammad Hasan
- Dr. GSSJ Ratulangi
- Andi Pangerang
- A. H. Hamdan
- Goesti Ketoet Poedja
- Mr. Johanes Ratu harhari
- Drs. Yap Tjwan Bing
- Achmad Soebardjo
- Sajoeti Melik
- Ki Hajar Dewantoro
- R. A. A. Wiranatakoesoema
- Kasman Singodimejo
- Iwa Koesoemasoemantri
3)
alasan
perubahan susunan kalimat sila I yang berbunyi Ketuhanan, dengan kewajiban
menjalankan syariat Islam bagi pemeluk-pemeluknya ...” dirubah menjadi Ketuhanan yang Maha Esa,
adalah untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia demi tercapainyaKemerdekaan Indonesia
4)
Perbedaan
rumusan dasar negara dalam Piagam Jakarta dengan Pembukaan UUD Negara
Republik Indonesia Tahun 1945
RUMUSAN DASAR NEGARA DALAM PIAGAM JAKARTA
|
RUMUSAN DASAR NEGARA DALAM PEMBUKAAN UUD NEGARA RI TAHUN 1945
|
1.
Ketuhanan, dengan kewajiban menjalankan
syariat Islam bagi pemeluk- pemeluknya
|
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
|
2.
Kemanusiaan yang adil dan beradab
|
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
|
3.
Persatuan Indonesia
|
3. Persatuan Indonesia
|
4.
Kerakyatan yang
dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan.
|
4.
Kerakyatan yang dipimpin
oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan.
|
5.
Keadilan ocial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
|
6.
Keadilan ocial bagi seluruh rakyat
Indonesia.
|
Pedoman Penskoran :
NO. SOAL
|
KRITERIA PENILAIAN
|
SKOR
|
|
1
|
Jawaban
lengkap
|
25
|
|
Tidak
Lengkap
|
10
|
||
Salah
|
5
|
||
Kosong
|
0
|
||
2
|
Jawaban
lengkap
|
25
|
|
Tidak
Lengkap
|
10
|
||
Salah
|
5
|
||
Kosong
|
0
|
||
3
|
Jawaban
lengkap
|
25
|
|
Tidak
Lengkap
|
10
|
||
Salah
|
5
|
||
Kosong
|
0
|
||
4
|
Jawaban
lengkap
|
25
|
|
Tidak
Lengkap
|
10
|
||
Salah
|
5
|
||
Kosong
|
0
|
Nilai Akhir = Jumlah Skor X 4 / 10
D.
INSTRUMEN PENILAIAN KETRAMPILAN
a.
Teknik Penilaian : Observasi
b.
Bentuk Instrumen : Lembar Pengamatan
c.
Kisi-kisi :
Lembar
Penilaian Keterampilan Presentasi
No
|
Nama
|
Aspek Keterampilan
|
Nilai
Rata-rata
|
|||
Penguasaan materi
|
Suara
|
Sikap
presentasi
|
Bahasa
|
|||
1.
|
||||||
Pedoman Penskoran
Aspek
Penilaian
|
Deskripsi
|
Nilai
|
Penguasaan
materi
|
·
Dapat mempresentasikan secara runtut dan
sistematis
·
Dapat menjawab dengan tepat dan benar apabila
ada yang bertanya
|
60 – 100
|
Intonasi
suara
|
·
Suara dapat didengar oleh seluruh peserta dalam
ruangan
|
60 – 100
|
SIkap
presentasi
|
·
Sikap pada posisi berdiri menghadap audien
|
60– 100
|
Bahasa
|
·
Menggunakan bahasa Indonesia secara baik dan
dapat dipahami seluruh peserta
|
60– 100
|
Kategori
Nilai
Katagori
Nilai = (jumlah perolehan skor siswa)/(jumlah skor maximum aspek sikap)
X 100
Pedoman Konversi
Nilai
Predikat
|
Nilai Kompetensi
|
||
Pengetahuan
|
Ketrampilan
|
Sikap
|
|
A
|
4
|
4
|
SB
|
A -
|
3.66
|
3.66
|
|
B +
|
3.33
|
3.33
|
B
|
B
|
3
|
3
|
|
B -
|
2.66
|
2.66
|
|
C +
|
2.33
|
2.33
|
C
|
C
|
2
|
2
|
|
C -
|
1.66
|
1.66
|
|
D +
|
1.33
|
1.33
|
K
|
Mengetahui, Kalipare
, 14 Juli 2014
Kepala SMP Negeri
1 Kalipare Guru
Mapel PPKn
Drs, SANTOSO,
M.Pd. SUGENG
GIYANTO
NIP.19631212 198401 1 007 NIP.
19671220 200501 1 008
UNTUK FILE MSOWRD BISA DIDOWNLOAD DISINI : CONTOH RPP PPKn KELAS 7 PERTEMUAN 3
UNTUK FILE MSOWRD BISA DIDOWNLOAD DISINI : CONTOH RPP PPKn KELAS 7 PERTEMUAN 3
Terima kasih kak.
BalasHapusNitip blog aku ya kak.
RPP Bahasa Mandarin SMP Kelas 7